RANGKUMAN MATERI SAINS FISIKA SMP
1. Menentukan besaran pokok,Besaran turunan dan satuannya atau penggunaan
alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari –hari
A.
Besaran Pokok, Besaran Turunan, Satuan dan Alatnya
Besaran
Pokok
-
Panjang (meter) : Mistar
-
Massa (kilogram) : Neraca
-
Waktu (sekon) : Stopwatch
-
Suhu (Kelvin) : Thermometer
-
Arus listrik (Ampere) : Ampere Meter
-
Jumlah Zat (Mol) : Pengkuran tidak langsung
-
Intensitas Cahaya (Kandela) :
Light Meter
Besaran
Turunan
-
Luas (meter persegi = m2)
-
Volume (meter kubik = m3)
-
Kecepatan (meter per sekon = m/s)
-
Gaya (Newton)
-
Massa Jenis (Kilogram per meter kubik = kg/m3
-
Daya (watt)
-
Usaha (Joule)
B.
Alat Ukur
Hasil
Pembacaan = 2,4 + 0,07 = 2,47 cm
2. Mikrometer Sekrup
Hasil
Pembacaan = 6,5 + 0,09 = 6,59 mm
1. Menentukan sifat-sifat zat beserta wujudnya atau penerapan konsep
massa jenis dalam kehidupan sehari-hari
-
Zat padat : bentuk tetap,
volume tetap
-
Zat cair : bentuk berubah,
volume tetap
-
Zat Gas (uap) : bentuk berubah, volume
tetap
-
Mencair (melebur) = Perubahan
zat padat ke cair
-
Membeku =
Perubahan zat cair ke padat
-
Menguap =
Perubahan zat cair menjadi gas
-
Mengembun =
Perubahan zat gas menjadi cair
-
Menyublim =
Perubahan zat padat menjadi gas atau sebaliknya
3.
Menjelaskan pengaruh suhu pada pemuaian yang terjadi dalam kehidupan sehari
-hari
a.
Pemasangan Kaca Jendela
Pemasangan
kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca
lebih besar
daripada
koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting sekali untuk
menghindari
terjadinya
pembengkokan pada bingkai.
b.
Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
Penyambungan
rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel
lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah
panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi
desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
c.
Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati
Bingkai
roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya
sehingga tidak
dimungkinkan
untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut,
terlebih
dahulu
besi harus dipanaskan hingga memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar
daripada
tempatnya
sehingga memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu
mendingin,
ukuran
bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya.
d.
Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon
Kabel
jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya
sehingga saat udara
dingin
panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang
kendur, maka
saat
terjadi penyusutan kabel akan terputus.
e.
Keping Bimetal
Keping
bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang
berbeda yang
dikeling
menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu
normal panjang
keping
bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua
keping akan
mengalami
pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan
membengkok
ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil.
f.
Gelas Pecah
Gelas
pecah ketika disiram air panas, karena pemuaian yang terjadi tidak merata
(dinding gelas bagian dalam
sudah
memuai sedanglan dinding gelas bagian luar belum memuai)
4. Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau
penerapan perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari –hari
QAB
= m.CEs.Dt
QBC
= m. L
QCD
= m. CAir. Dt
QTotal
= QAB + QBC + QCD
Keterangan
:
m =
massa (kg)
C =
Kalor Jenis (kkal/kg0C)
L =
Kalor Lebur (kkal/kg)
Dt = Perubahan Suhu (Selisih suhu Awal
dan Akhir)
5.
Gerak
GLBB
merupakan gerak lurus berubah beraturan. Berubah beraturan maksudnya
kecepatan gerak benda bertambah secara teratur atau berkurang secara teratur.
Perubahan
kecepatan tersebut dinamakan percepatan .
Contoh
GLBB yang selalu kita jumpai dalam kehidupan hanya gerak jatuh bebas. Pada
gerak jatuh bebas, yang bekerja hanya percepatan g ravitasi dan besar
percepatan gravitasi bernilai tetap. Benda yang jatuh bebas juga bergerak pada
lintasan lurus (vertikal).
Contohnya
buah kelapa yang jatuh dari pohonnya.
Ingat
bahwa benda melakukan gerak jatuh bebas jika kece patan awalnya nol. Benda yang
dilempar atau dijatuhkan dari ketinggian tertentu tidak termasuk GJB karena memiliki
kecepatan awal.
Benda
yang dilempar atau dijatuhkan termasuk gerak vertikal.
gerak
jatuh bebas dan gerak vertikal ke bawah sama, hanya bedanya pada GJB tidak
terdapat kecepatan awal.
Gerak
Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak benda dengan
lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan
setiap
saat tetap.
Hukum
I Newton
Pada
dasarnya benda bersifat lembam artinya benda akan mempertahankan keadaannya,
yaitu :
· Bila benda dalam keadaan
diam maka benda akan tetap diam.
· Bila benda bergerak maka
akan bergerak lurus beraturan.
Contoh
:
· Penumpang terjungkal saat
mobil yang bergerak cepat direm mendadak.
· Koin di atas kertas di atas
meja akan tetap di atas di atas meja jika kertas ditarik secara cepat.
· Ayunan bandul sederhana.
· Pemakaian roda gila pada
mesin mobil.
Hukum
Newton II
adalah
benda yang mengalami gaya akan mendapat percepatan yang besarnya ;
· Berbanding lurus (sebanding)
dengan besar resultan gaya-gaya yang mempengaruhinya.
· Berbanding terbalik dengan
massa benda itu
Mobil
yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya
dan berbading
terbalik
dengan massa mobil tersebut
Hukum
Newton III
disebut
dengan hukum aksi -reaksi, yaitu : “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada
benda lain maka benda yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya yang besarnya
sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan”.
Contoh
:
· Adanya gaya gravitasi
· mendayung sampan
·
berenang
6. Menentukan besaran fisika pada usaha dan energy
a.
Usaha (W)
W = F. S
W = Usaha (Joule)
F = Gaya (Newton)
S = Jarak
(Meter)
b.
Energi Potensial (Ep)
Ep = m. g. h
Ep = Energi Potensial (Joule)
m = Massa (kg)
g = Percepatan Gravitasi Bumi (m/s2)
h =
Ketinggian Benda (m)
c.
Energi Kinetik (Ek)
Ek = ½ m. V2
Ek = Energi Kinetik (Joule)
m = Massa (kg)
V = Kecepatan
(m/s2)
7. Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari
a.
Pengungkit
· Jenis I : Yaitu titik tumpu
berada diantara titik beban dan titik kuasa
Contoh : gunting, linggis, alat bermain
jungkat-jungkit, cotton bud
· Jenis II : Yaitu titik
bebannya berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.
· Jenis III : Yaitu titik
kuasa berada diantara titik beban dan titik tumpu.
b.
Bidang Miring
Contoh
: Tangga, sekrup, jalan berkelok pada
bukit,
papan untuk menaiki drum.
c.
Katrol
· Katrol Tetap : katrol yang
dipasang tetap pada suatu titik, untuk mengubah arah gaya.
Contoh :
katrol
untuk mengambil air di sumur, kerekan burung, katrol untuk mengangkat barang
pada bangunan, kerekan pada tiang bendera.
· Katrol Bebas : katrol yang
bisa bergerak.
Contoh
: alat pengangkut peti kemas di dermaga, alat pengangkut bahan bangunan pada gedung
bertingkat
· Katrol majemuk : susunan
katrol yang terdiri lebih dari satu katrol. Contoh : pada mobil Derek dan peralatan pemanjat tebing.
0 komentar:
Posting Komentar